Posisi Sungsang Frank pada Bayi: Penjelasan Lengkap untuk Ibu Hamil

Ketika mendekati akhir kehamilan, sebagian besar bayi akan berputar dan menempatkan kepala mereka di bawah, dekat dengan serviks, untuk persiapan persalinan. Namun, dalam beberapa kasus, bayi tetap berada dalam posisi sungsang, di mana bokong atau kaki mereka menghadap ke bawah. 


Salah satu jenis posisi sungsang yang paling umum adalah sungsang frank, di mana bokong bayi menghadap ke bawah dengan kaki lurus ke atas dan berada di dekat kepala mereka. Mari kita bahas lebih lanjut tentang posisi ini, penyebabnya, cara mengatasinya, dan apa yang perlu Anda ketahui jika bayi Anda dalam posisi sungsang frank.

Apa itu Posisi Sungsang Frank?

Dalam posisi sungsang frank, bokong bayi adalah bagian yang paling dekat dengan jalan lahir, sementara kaki mereka tertekuk ke atas di dekat kepala. Biasanya, bagian tubuh bayi yang pertama kali muncul dalam persalinan normal adalah kepala (disebut presentasi verteks). Namun, pada bayi dengan posisi sungsang frank, bokonglah yang pertama kali muncul.

Jenis posisi sungsang ini merupakan yang paling umum, terutama pada bayi yang lahir pada usia cukup bulan. Dari semua bayi yang lahir dalam posisi sungsang pada usia cukup bulan (sekitar 3% hingga 4% dari semua kelahiran), sekitar 50% hingga 70% berada dalam posisi sungsang frank.

Jenis Posisi Sungsang Lainnya

Selain sungsang frank, ada beberapa jenis posisi sungsang lainnya yang mungkin dialami bayi dalam kandungan. Di antaranya adalah:

  1. Sungsang Lengkap: Dalam posisi ini, bokong bayi menghadap ke bawah, tetapi lutut mereka juga tertekuk sehingga kaki berada di dekat bokong. Bagian presentasi dalam posisi ini adalah bokong dan kedua kaki bayi.

  2. Sungsang Tidak Lengkap (Footling Breech): Pada posisi ini, satu atau kedua kaki bayi menghadap ke bawah dan lurus. Bagian presentasi adalah salah satu kaki atau kedua kaki bayi, bukan bokong. Sekitar 25% dari semua kelahiran sungsang adalah dalam posisi ini.

Penyebab Bayi dalam Posisi Sungsang

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi apakah bayi berada dalam posisi sungsang atau tidak. Faktor-faktor ini termasuk:

  1. Kelahiran Prematur: Bayi yang lahir prematur lebih kecil dan memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak di dalam rahim. Karena itu, mereka lebih mungkin untuk berada dalam posisi sungsang jika persalinan dimulai lebih awal dari perkiraan.

  2. Kehamilan Kembar atau Ganda: Dalam kehamilan dengan lebih dari satu bayi, ruang dalam rahim lebih terbatas, membuat bayi-bayi tersebut lebih sulit untuk bergerak ke posisi kepala di bawah.

  3. Masalah dengan Rahim: Beberapa kondisi seperti fibroid rahim atau rahim berbentuk hati dapat membatasi ruang bagi bayi untuk bergerak, sehingga mereka lebih mungkin tetap dalam posisi sungsang.

  4. Tali Pusar Pendek: Jika tali pusar bayi sangat pendek, ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk bergerak dan berputar ke posisi kepala di bawah.

  5. Jumlah Cairan Ketuban: Jumlah cairan ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit juga dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk bergerak dan berputar.

  6. Lokasi Plasenta: Jika plasenta berada di bagian bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh serviks (plasenta previa), ini dapat menghalangi bayi untuk berputar ke posisi kepala di bawah.

Cara Mengetahui Jika Bayi Anda dalam Posisi Sungsang

Seiring dengan berkembangnya kehamilan, penyedia layanan kesehatan Anda akan terus memeriksa posisi bayi Anda. Berikut beberapa cara untuk mengetahui apakah bayi Anda dalam posisi sungsang:

  1. Merasa Tendangan Bayi: Anda mungkin bisa merasakan di mana bayi Anda menendang. Jika Anda merasakan tendangan di bagian bawah perut, mungkin bayi Anda belum berputar ke posisi kepala di bawah.

    Sebaliknya, jika tendangan terasa di bagian atas perut atau di dekat tulang rusuk, kemungkinan besar kepala bayi sudah berada di bawah.

  2. Palpasi oleh Dokter: Dokter atau bidan Anda akan meraba perut Anda untuk merasakan posisi kepala, punggung, dan bokong bayi. Ini adalah salah satu metode utama yang digunakan untuk menentukan posisi bayi.

  3. Denyut Jantung Bayi: Lokasi di mana denyut jantung bayi terdengar dapat membantu dokter memperkirakan posisi bayi dalam rahim.

  4. Ultrasonografi (USG): USG adalah metode paling akurat untuk mengetahui posisi bayi. Dengan USG, dokter dapat melihat gambar bayi dan menentukan apakah mereka dalam posisi sungsang atau tidak.

  5. Pemeriksaan Panggul Selama Persalinan: Selama persalinan, dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul untuk merasakan apakah kepala bayi atau bokong dan kaki yang berada di jalan lahir.

Penanganan untuk Bayi dalam Posisi Sungsang

Jika bayi Anda berada dalam posisi sungsang, ada beberapa kemungkinan hasil yang bisa terjadi, tergantung pada kondisi dan keputusan bersama antara Anda dan dokter Anda:

  1. Bayi Berputar Sendiri: Jika posisi sungsang terdeteksi lebih awal, terutama sebelum minggu ke-36 atau ke-37, ada kemungkinan bayi Anda akan berputar ke posisi kepala di bawah secara alami. Dalam banyak kasus, dokter akan menunggu dan memantau untuk melihat apakah bayi berputar sendiri.

  2. Prosedur Versi Luar (ECV): Jika bayi tidak berputar sendiri, dokter mungkin akan mencoba untuk memutar bayi secara manual melalui prosedur yang disebut versi luar (ECV). Prosedur ini dilakukan dengan menekan perut Anda untuk membantu bayi berputar. ECV berhasil sekitar 60% dari waktu.

  3. Operasi Sesar: Jika bayi tetap dalam posisi sungsang pada akhir kehamilan, sebagian besar dokter akan merekomendasikan operasi sesar untuk melahirkan bayi dengan aman.

  4. Persalinan Normal: Dalam beberapa kasus, dan jika dokter setuju, Anda mungkin dapat mencoba persalinan normal meskipun bayi dalam posisi sungsang. Namun, ini biasanya hanya disarankan jika tidak ada komplikasi lain, dan tim medis Anda memiliki pengalaman dengan persalinan sungsang.

Risiko dan Komplikasi dari Kelahiran Sungsang

Sebagian besar bayi yang lahir dalam posisi sungsang lahir dengan sehat. Namun, ada beberapa risiko dan komplikasi yang perlu diketahui:

  1. Prolaps Tali Pusar: Dalam persalinan normal dengan bayi dalam posisi sungsang, ada risiko bahwa tali pusar bisa turun melalui serviks sebelum bayi lahir. Jika ini terjadi, tubuh atau kepala bayi bisa menekan tali pusar, memotong suplai darah dan oksigen ke bayi. Risiko prolaps tali pusar lebih tinggi pada posisi sungsang footling dan sungsang lengkap.

  2. Kepala Terjebak: Salah satu risiko besar dari kelahiran sungsang adalah kepala bayi terjebak di jalan lahir setelah tubuhnya lahir. Ini bisa sangat berbahaya karena kepala dapat menekan tali pusar dan menyebabkan bayi kekurangan oksigen. Risiko ini lebih tinggi pada bayi prematur karena kepala bayi biasanya lebih besar dibandingkan tubuhnya.

  3. Cedera Fisik pada Bayi: Bayi yang lahir dalam posisi sungsang memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera fisik, seperti memar, patah tulang, atau dislokasi sendi, tergantung pada posisi mereka selama persalinan.

  4. Cedera pada Ibu: Persalinan normal dengan bayi sungsang juga dapat meningkatkan risiko cedera pada ibu, seperti perlunya episiotomi (pemotongan area perineum) atau penggunaan forsep, yang dapat menyebabkan cedera pada area genital.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Anda Sungsang?

Jika bayi Anda terdeteksi dalam posisi sungsang saat mendekati waktu persalinan, penting untuk berdiskusi dengan dokter Anda tentang opsi-opsi yang tersedia. Pilihan paling umum adalah melahirkan melalui operasi sesar, terutama jika ada risiko komplikasi. Namun, jika kondisi Anda dan bayi memungkinkan, persalinan normal masih bisa menjadi pilihan.

Dalam beberapa kasus, terutama jika bayi dalam posisi sungsang frank dan tidak ada komplikasi lain, dokter mungkin setuju untuk membantu Anda mencoba persalinan normal. Ini biasanya dilakukan jika kondisi-kondisi berikut terpenuhi:

  • Kondisi Darurat Dapat Ditangani: Rumah sakit atau fasilitas tempat Anda melahirkan harus memiliki sumber daya darurat yang cukup untuk menangani situasi yang tidak terduga.

  • Usia Kehamilan Mencapai 36 Minggu: Bayi harus berusia setidaknya 36 minggu agar dianggap cukup kuat untuk lahir normal.

  • Ukuran Bayi Sesuai: Bayi tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil untuk dilahirkan secara normal.

  • Posisi Kepala Bayi Benar: Kepala bayi harus berada dalam posisi yang benar (tertekuk) untuk mengurangi risiko komplikasi.

  • Pengalaman Tim Medis: Tim medis yang menangani persalinan Anda harus memiliki pengalaman dengan persalinan sungsang.

  • Ukuran Panggul Cukup: Ukuran panggul Anda harus cukup besar untuk memungkinkan bayi lahir secara normal.

Jika komplikasi muncul selama persalinan, operasi sesar darurat mungkin masih diperlukan.

Kesimpulan

Memiliki bayi dalam posisi sungsang frank mungkin terasa menakutkan, tetapi dengan pemantauan yang tepat dan diskusi yang baik dengan penyedia layanan kesehatan Anda, banyak bayi sungsang dapat lahir dengan selamat dan sehat. 

Penting untuk memahami opsi-opsi yang tersedia dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diberikan oleh dokter Anda. Setiap kehamilan adalah unik, dan keputusan terbaik adalah yang mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan Anda serta bayi Anda.




Penulis & Editor: Ns. Hafizs Nasirun
Referensi:   https://www.parents.com/frank-breech-position-8630996

Posting Komentar untuk "Posisi Sungsang Frank pada Bayi: Penjelasan Lengkap untuk Ibu Hamil"