Mengetahui Siklus Tidur Bayi dari Bayi Baru Lahir hingga Balita

Jendela bangun adalah periode waktu ketika bayi Anda terjaga antara waktu tidur mereka. Dengan memahami jendela bangun ini berdasarkan usia, Anda bisa mengatur jadwal tidur siang yang lebih baik untuk bayi Anda.

Jika Anda adalah orang tua dari bayi atau balita, Anda mungkin pernah mendengar istilah "jendela bangun". Namun, mungkin Anda masih bingung tentang apa sebenarnya jendela bangun itu dan bagaimana mereka bisa membantu Anda dalam mengatur tidur bayi Anda.



Secara sederhana, jendela bangun adalah waktu ketika bayi Anda terjaga di antara waktu tidur mereka. “Jendela bangun mengacu pada seberapa lama otak bayi bisa terjaga sebelum memerlukan istirahat untuk menyerap apa yang telah dipelajari dan untuk kembali segar,” jelas Macall Gordon, seorang konsultan tidur bayi bersertifikat.

Jendela bangun dimulai saat bayi bangun, baik dari tidur malam maupun tidur siang, hingga saat mereka mulai mengantuk dan akhirnya tertidur lagi. Meskipun konsep ini mungkin tidak cocok untuk semua orang tua, banyak yang menemukan bahwa dengan memahami jendela bangun bayi mereka, mereka bisa mencegah bayi menjadi terlalu lelah dan membantu menetapkan jadwal tidur yang optimal, kata Gordon.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang jendela bangun berdasarkan usia, mengapa hal ini penting, dan beberapa tips dari para ahli untuk membantu Anda mengelola jendela bangun bayi Anda.

Mengapa Jendela Bangun Penting untuk Tidur Bayi?

Penting untuk diingat bahwa jendela bangun bukanlah konsep yang berbasis pada penelitian ilmiah yang ketat. Menurut Robert Quillin, MD, seorang dokter anak bersertifikat dan direktur medis di Pediatrix Medical Group, istilah "jendela bangun" merupakan konsep yang relatif baru dalam diskusi tentang tidur anak.

Dr. Quillin menjelaskan bahwa jendela bangun dapat membantu Anda memahami kapan bayi Anda sedang dalam kondisi terjaga yang nyaman dan ketika mereka mulai membutuhkan tidur. Saat tidur, tubuh bayi berada dalam keadaan pemulihan, di mana sebagian besar pertumbuhan dan penyembuhan terjadi. 

Sementara saat terjaga, bayi belajar, bersosialisasi, dan banyak lagi. Kedua kondisi ini sama-sama penting, namun bayi membutuhkan lebih banyak tidur karena pertumbuhan dan perkembangan yang sangat intens selama tahun-tahun pertama kehidupan.

Khalid Ahmad, MD, seorang dokter spesialis pulmonologi anak dan kedokteran tidur, menyatakan bahwa meskipun tidak ada banyak penelitian yang mendukung konsep jendela bangun, konsep ini bisa sangat berguna bagi banyak orang tua yang mencoba membantu bayi mereka tidur lebih baik.

Jendela bangun dapat digunakan sebagai alat untuk membantu orang tua menentukan kapan waktu yang tepat untuk menidurkan bayi. Dengan mengamati tanda-tanda bayi yang menunjukkan bahwa mereka sudah lelah, orang tua dapat membantu bayi mereka tidur tepat waktu sebelum mereka menjadi terlalu lelah dan sulit tidur.

Tanda-Tanda Bayi Mengantuk yang Perlu Diperhatikan

Meskipun setiap bayi menunjukkan tanda-tanda mengantuk yang berbeda, ada beberapa tanda umum yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui kapan jendela bangun bayi akan segera berakhir. Tanda-tanda tersebut meliputi:

  • Menguap

  • Mengalihkan pandangan dari Anda atau dari apa yang sedang mereka lakukan

  • Menggosok mata

  • Menjadi rewel atau mudah menangis

Namun, jendela bangun bukan hanya soal menunggu bayi Anda merasa cukup lelah untuk tidur. Ini juga tentang memastikan bahwa mereka terjaga cukup lama untuk merasa mengantuk.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ahmad, jendela bangun memungkinkan bayi untuk tetap terjaga cukup lama sehingga tubuh mereka mengembangkan dorongan alami untuk tidur, yang dikenal sebagai "tekanan tidur". Ini adalah keadaan ketika tubuh secara alami siap untuk tidur setelah terjaga selama periode waktu tertentu.

Kunci dalam mengatur jendela bangun adalah menemukan titik ideal di mana bayi Anda terjaga dengan baik dan tidak terlalu lelah, namun juga tidak terlalu lama terjaga hingga menjadi rewel dan sulit tidur. Dengan kata lain, Anda perlu memastikan bayi Anda tetap terjaga cukup lama antara tidur siang agar mereka siap untuk tidur lagi, tetapi tidak sampai mereka terlalu lelah sehingga sulit untuk tertidur.

Jendela Bangun Berdasarkan Usia

Setiap bayi memiliki jendela bangun yang berbeda, namun ada pola umum di mana jendela bangun ini akan berubah seiring dengan pertambahan usia bayi. Seiring bertambahnya usia, jendela bangun bayi akan semakin panjang, artinya mereka akan semakin lama terjaga di siang hari. Selain itu, seiring bertambahnya usia, jumlah tidur siang yang dibutuhkan bayi juga akan semakin berkurang.

Berikut adalah perkiraan panjang jendela bangun berdasarkan usia yang diberikan oleh Dr. Ahmad:

  • 0-2 bulan: 45-60 menit

  • 3-4 bulan: 75-90 menit

  • 5-7 bulan:120-165 menit

  • 7-10 bulan: 2,5-3,5 jam

  • 10-12 bulan: 3-4 jam

  • 12 bulan: 3-6 jam

Dengan panduan ini, Anda bisa mulai mengatur jadwal tidur bayi Anda agar sesuai dengan jendela bangun mereka. Tentu saja, ini hanya perkiraan, dan setiap bayi bisa saja memiliki jendela bangun yang sedikit berbeda.

Tips Mengelola Jendela Bangun

Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda gunakan untuk mengelola jendela bangun bayi Anda dan membantu mereka tidur lebih baik.

  1. Mulai dengan Jendela Bangun yang Pendek

    Untuk menghindari bayi menjadi terlalu lelah, cobalah mulai dengan jendela bangun yang lebih pendek dan perpanjang secara bertahap sesuai kebutuhan. Ini bisa sangat berguna terutama pada bayi yang tampaknya tidak mudah mengantuk atau bayi yang sering menolak tidur.

    Misalnya, jika jendela bangun bayi Anda sekitar dua jam, coba atur pengingat atau alarm untuk satu jam 45 menit. Pada titik ini, perhatikan tanda-tanda halus bahwa bayi Anda mulai mengantuk, seperti melamun atau mulai fokus pada tangannya. Ini adalah waktu yang tepat untuk mulai menidurkan bayi Anda.

  2. Jangan Paksakan Jendela Bangun

    Ingatlah bahwa jendela bangun hanya sebagai panduan. Meskipun Anda sudah menentukan jendela bangun yang ideal untuk bayi Anda, mungkin ada saat-saat di mana mereka tidak siap tidur setelah jendela bangun berakhir. Dan itu tidak masalah!

    Jika bayi Anda memiliki jendela bangun dua jam tetapi butuh waktu lama untuk tertidur, Anda tidak perlu memaksakan jendela bangun tersebut. Gunakan jendela bangun sebagai titik awal, dan jangan ragu untuk menyesuaikan jadwal tidur sesuai kebutuhan bayi Anda.

  3. Miliki Rutinitas Sebelum Tidur yang Pendek dan Konsisten

    Saat jendela bangun bayi Anda mendekati akhir, miliki rutinitas pendek yang membantu mereka tenang dan siap untuk tidur. Rutinitas ini bisa termasuk mengganti popok, menyanyikan lagu pengantar tidur, meredupkan lampu, dan menjaga suasana tetap tenang. Rutinitas seperti ini dapat membantu bayi merasa nyaman dan siap untuk tidur, sehingga mereka bisa tidur lebih nyenyak.

  4. Perhatikan Tanda-Tanda Khusus dari Setiap Bayi

    Setiap bayi memiliki tanda-tanda mengantuk yang berbeda. Beberapa mungkin menguap atau menggosok mata, sementara yang lain mungkin menjadi lebih aktif ketika mereka sebenarnya sudah lelah. Penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda khusus bayi Anda sehingga Anda bisa menidurkan mereka pada waktu yang tepat.

    Ada bayi yang justru menjadi lebih aktif ketika mereka lelah, dan dalam kasus ini, Anda mungkin perlu menidurkan mereka lebih awal sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang jelas.

  5. Sesuaikan Jendela Bangun saat Bayi Anda Tumbuh

    Ingatlah bahwa jendela bangun akan berubah seiring bayi Anda bertambah usia. Perubahan ini terjadi cukup sering dalam tahun pertama kehidupan bayi, dengan bayi yang awalnya tidur siang beberapa kali sehari, hingga hanya sekali tidur siang pada usia 12 bulan.

    Jika Anda melihat bahwa bayi Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur secara konsisten, mungkin ini adalah tanda bahwa sudah waktunya untuk memperpanjang jendela bangun mereka.

Kesimpulan

Jendela bangun adalah konsep yang berguna untuk membantu orang tua memahami pola tidur dan terjaga bayi mereka, serta memastikan bahwa bayi mendapatkan tidur yang mereka butuhkan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua bayi sesuai dengan pola jendela bangun yang sama. Beberapa bayi mungkin memiliki pola tidur dan terjaga yang tidak teratur, dan itu normal.

Yang paling penting adalah tetap fleksibel dalam mengatur jendela bangun dan jadwal tidur siang bayi Anda. Ingatlah bahwa kebutuhan tidur bayi Anda akan berubah seiring waktu, dan bahkan bisa berubah dari hari ke hari tergantung pada bagaimana kondisi bayi Anda.

Dengan memahami dan menerapkan konsep jendela bangun ini, Anda bisa membantu bayi Anda mendapatkan tidur yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tetap peka terhadap tanda-tanda kebutuhan tidur bayi Anda dan jangan ragu untuk menyesuaikan rutinitas tidur mereka sesuai kebutuhan.




Penulis & Editor: Ns. Hafizs Nasirun
Referensi:https://www.parents.com/wake-windows-by-age-8678613

Posting Komentar untuk "Mengetahui Siklus Tidur Bayi dari Bayi Baru Lahir hingga Balita"